Liputan6.com, Jakarta Sejumlah Ketua Umum Partai Politik (Ketum Parpol) yang menjadi tamu undangan PDIP dalam acara puncak perayaan Bulan Bung Karno 2023 tampak telah hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Termasuk juga Wakil Presdien Ma’ruf Amin dan Menteri Agama (Mwnag) Yaqut Cholil Qoumas.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan Prananda Prabowo, tampak menyambut kedatangan mereka di ruang VVIP Stadion Utama GBK. Para Ketum Parpol yang hadir antara lain Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang juga Menteri Perekonomian, Ketum PAN Zulkifli Hasan yang juga Menteri Perdagangan.
Baca Juga
Kemudian Ketum PPP Muhamad Mardiono, dan Waketum PKB Jazilul Fawaid, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang.
Advertisement
Sebelumnya, PDIP tidak mengundang Partai Demokrat dalam perhelatan acara puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Ada alasan tersendiri mengapa undangan tersebut terbatas.
“Jadi saya komunikasi dengan Mas Teuku Rifky terkait acara ini, karena memang ini adalah konsolidasi partai, dan kemudian kita intens komunikasi dengan teman-teman Partai Demokrat,” tutur Sekjen PDIP Hasto Kristianto di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Menurut Hasto, keterikatan politik antara Partai Demokrat, PKS, dan NasDem membuat undangan puncak acara peringatan Bulan Bung Karno tidak dilayangkan PDIP.
“Jadi saya bilang sama Mas Teuku Rifky, ‘Mas mohon maaf karena Demokrat ini kan ada etika politik bersama dengan PKS dan kemudian dengan Partai NasDem,” jelas dia.
Komitmen Komunikasi PDIP dan Demokrat Tak Berhenti
Namun begitu, Hasto menyatakan komunikasi antara PDIP dengan Partai Demokrat tidak akan berhenti, sebagaimana pertemuan yang telah dilakukan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Yang penting kita komunikasi secara intens dan setelah ini kita lanjutkan apa yang sudah dilakukan antara Mbak Puan Maharani dan Mas AHY,” Hasto menandaskan.
Advertisement